Tanah Keras Jadi Kendala Pembangunan Twin Tower di UINSA
Transformasi IAIN (Institut Agama Islam Negeri) menjadi UIN
(Universitas Islam negeri), turut dibarengi dengan berbagai pembangunan sarana
dan prasarana. Contohnya adalah beberapa gedung yang tengah dibangun dan
diperbaiki. Salah satu pembangunan gedung yang tengah digadang-gadang akan
menjadi ikon UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) adalah Twin Tower.
Dalam pidatonya ketika peresmian UINSA pada 24/12 tahun lalu,
Rector UINSA, Abdul A’la mentargetkan Twin Tower bakal selesai pada
Desember 2015. Namun, pembangunan gedung tidak hanya terbatas pada Twin
Tower saja, melainkan juga beberapa gedung lainnya. Gedung-gedung tersebut adalah gedung Fakultas Syariah dan
Hukum, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Laboratorium Audio-Visual (Lab AV),
Sport Center, dan lain-lain. “Ada beberapa gedung yang sekarang sedang
dibangun, targetnya akan selesai akhir tahun ini,” ungkap Abdul A’la saat
ditemui di kantor rektorat.
Sejauh ini, Abdul A’la terus mengawasi pembangunan gedung-gedung
yang digarap oleh kontraktor PP Constuction ini. dia mengaku puas dengan
pembangunan yang menurutnya relative cepat. Bahkan salah satu perbaikan gedung
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan telah jadi. Sedangkan untuk gedung Fakultas
Syariah dan Hukum telah hampir jadi. “Alhamdulillah pembangunan gedung
satu-persatu telah sesuai dengan target awal. Beberapa waktu lalu, gedung
Fakultas Syariah sudah mencapai tahap topping off,” katanya sambil
tersenyum.
Toppig off merupakan
tahap dimana pembangunan gedung telah mencapai 90%, sehingga tinggal meletakkan
atap gedung dan finishing bangunan. Gedung ini sebenarnya ditargetkan
akan selesai pada bulan Mei, namun karena kendala kondisi tanah yang terlalu
keras, gedung ditargetkan akan selesai pada akhir Mei hingga Juni. Kondisi
tersebut diceritakan oleh salah satu Kordinator Lapangan (Korlap) Pembangunan
gedung, Bagustin. Menurut Bagustin, keterlambatan tersebut masih dirasa wajar
dan bisa ditolerir mengingat kendala yang
berat di lapangan. “Ya tahu sendiri lha tanah Surabaya kerasnya seperti apa?
Belum lagi hujan yang kadang-kadang datang menjadikan tanah terlalu lembek.
Jadi wajar saja kalau selesainya telat sedikit,” ugkap Bagustin yang merupakan
salah satu Korlap wanita di proyek ini.
Sementara itu, pembangunan gedung-gedung yang lain, termasuk Twin
Tower juga memiliki kendala yang sama, yaitu factor kondisi tanah. Namun Bagustin
optimis bahwa
semua proyek pembangunan tersebut
akan selesai tepat waktu. “Insya Allah selambat-lambtnya Desember selesai,”
ungkap perempuan muda berhijab ini. Selain itu Bagustin juga mengharap maklum
pada penggarapan Twin Tower yang
dirasanya agak lama karena faktor bearnya proyek yang digarap. “Harap maklum
lah, gedungnya saja setinggi sembilan lantai, gak bisa kita selesaikn
cepat-cepat, harushati-hati,” katanya saat
ditemui kru pada peresmian toppig off gedung Fakultas Syariah dan
Hukum pada Rabu, 29/4 lalu.
Komentar
Posting Komentar