MY DREAM Episode 1
“Kring... Kring... Kring...”
Jam Wecker ku berbunyi. Jam pemberian sahabatku. Dia
memberikanku Jam Wecker berbentuk Sapi itu sebagai kado ulang tahunku.
“Uhm....” Aku menarik selimutku tanda malas untuk bangun.
“Rima..” terdengar suara dari luar kamar yang memanggilku.
Hmm,, siapa lagi itu kalau bukan ibuku.
Aku pun bangun dengan mata tertutup. Menuju kamar mandi yang
berada disebelah kiri lemari pakaianku. Setiap pagi aku selalu bangun dengan
cara seperti ini. Jadi tidak akan ada adegan ‘Kejedot’ disini :D
Setelah semua persiapanku untuk berangkat kesekolah selesai.
Akupun keluar kamar dan segera menghampiri ibu yang sedang menyiapkan sarapan
untuk kami. Yaa.. kami tinggal bertiga. Aku, Ibu dan Adik laki-lakiku yang
duduk dibangku kelas 4 Sekolah Dasar. Saat aku berumur 9 tahun. Ayah dan Ibuku
bercerai. Dan mulai saat itu Ibu menyandang peran ganda. Menjadi seorang Ibu
dan sekaligus menjadi seorang yah di keluarga kecil kami.
Tepat jam 6.15 aku tiba di Sekolah. Aku bersekolah di
Yayasan Pendidikan yang cukup terkenal di Kota tempatku tinggal. Dimulai dari
tingkat Kanak-kanak hingga kelas akhir jenjang Sekolah atas seperti aku saat
ini. Disini, berbagai sarana telah tersedia. Ruang kelas yang nyaman, Gedung
sekolah yang menjulang tinggi, taman sekolah yang luas dan asri. Maklum saja
banyak siswa-siswi yang ingin menjadi bagian dari Yayasan ini. Namun, bagiku
untuk masuk disini tidaklah mudah. Disini bukan tempat ajang anak orang kaya
untuk membanggakan dirinya. Sebelum masuk disekolah ini, ada preTest yang diadakan
untuk mencari siswa-siswi yang benar-benar layak berada disekolah unggul ini.
“Rim,..”
“Ahh, yaa??” suara seorang murid perempuan yang duduk
dibelakangku membuyarkan lamunanku
“Bagaimana Tes masuk Universitasmu kemarin?”
“Ahh.. itu, aku sudah berusaha semampuku. Ehmm, aku lebih
banyak berdo’a sekarang”
“Ohh. Semoga sukses !” Diapun tersenyum sembari mengepalkan
tangan kanannya untuk memberiku semangat. Aku pun menirukan gayanya itu dan
tersenyum lebar padanya.
Setiap hari aku pulang berjalan kaki hingga sampai
perempatan ujung jalan Sekolahku. Dan dari situ aku akan naik bus sampai di
pemberhentian selanjutnya. Jarak sekolah dan Rumahku kurang lebih 8km.
Disepanjang perjalanan, banyak toko yang aku jumpai. Mulai dari Toko Kue yang
setiap hari membuat perutku memberontak saat pulang sekolah.
Namun suasana tak seperti biasanya. Kali ini aku merasa
derap langkah kakiku diikuti oleh seseorang. Berkali-kali aku menoleh kearah
belakang. Tapi aku tak menjumpai siapapun disana. Hanya orang-orang yang lalu lalang
seperti biasa. Dan tidak ada yang mencurigakan.
“Hey. Nona !!”
Sekejab saja aku langsung menoleh kearah sumber suara itu.
Terlihat seorang laki-laki yang memakai anting-anting, bertato dan mamakai
gelang rantai di tangan sebelah kirinya. Aku terasa ngeri melihatnya. Aku tidak
berani menyauti panggilan itu.
Aku berlari sekencang-kencangnya menghindari preman itu.
Sesekali aku menoleh kebelakang dan kulihat dia masih mengejarku. Aku semakin
panik.
“Toloooong!!!! Ada yang mau memperkosaku !!!”
Semua orang di sekeliling melihatku. Namun tak satupun dari
mereka beranjak menolongku.
“Brukk”
Tiba-tiba kakiku tersandung dan akupun terjatuh ...
Komentar
Posting Komentar